Arab Saudi telah mengeluarkan pedoman untuk 10.000 jamaah haji yang diizinkan melakukan ibadah haji di Makkah akhir bulan ini. Ibadah kali ini menjadi sebuah pengalaman yang tidak seperti sebelumnya karena pandemi Covid-19.

Para peziarah kini hanya bisa minum air suci Zamzam yang dikemas dalam botol plastik. Kerikil yang digunakan untuk jumrah, yang biasanya diambil oleh jamaah di sepanjang rute haji, akan disterilkan dan dikantongi sebelumnya. Peziarah juga harus membawa sajadah mereka sendiri.

Pedoman tersebut diumumkan Senin (6/7) lalu, ketika otoritas Saudi bersiap melaksanakan haji yang sangat terbatas. Ini pertama kalinya terjadi dan tidak mengikutsertakan jamaah haji dari luar negeri.

Dilansir di Daily Mail, Kerajaan Saudi mengumumkan 70persen peziarah yang diizinkan untuk berpartisipasi tahun ini berasal dari warga asing yang tinggal di Arab Saudi. Sementara sisanya ditujukan bagi warga negara Saudi sendiri.

Jamaah warga negara Saudi akan dipilih dari petugas kesehatan maupun keamanan yang telah pulih dari Covid-19. Pemerintah mengatakan seleksi ini mewakili tanda penghargaan atas peran mereka dalam memberikan perawatan selama pandemi.

Arab Saudi kini tercatat sebagai wilayah dengan wabah virus terbesar di Timur Tengah. Tingkat infeksinya meningkat 3.000-4.000 kasus setiap hari. Kini, lebih dari 213.000 orang telah tertular virus di kerajaan, termasuk 1.968 yang telah meninggal.

Pedoman baru juga mengamanatkan warga asing di Arab Saudi yang ingin berpartisipasi dalam ziarah tahun ini harus berusia antara 20 dan 50, serta belum pernah melakukan haji sebelumnya.

Para peziarah harus mengkarantina diri sebelum dan sesudah haji. Mereka juga akan dites Covid-19 sebelumnya. Bagi yang merasa memenuhi syarat, diizinkan mengajukan pendaftaran melalui situs web Kementerian Haji Kerajaan Saudi hingga Jumat, 10 Juli.

Arab Saudi secara dramatis mengurangi jumlah jamaah haji karena kekhawatiran atas kepadatan yang terjadi setiap pelaksanaannya. Diketahui, 2,5juta umat Muslim dari berbagai dunia setiap tahun bergerak, berdoa dan berdiri dalam jarak yang sangat dekat. Seringkali mereka berdesak-desakan.

Keputusannya untuk mengurangi jamaah haji bertujuan menjaga kesehatan publik global, mengingat risiko  penularan virus Covid-19 dalam pertemuan besar. Peziarah biasanya berkerumun dan bergerak ke arah Ka’bah, situs paling suci Islam dan rumah Allah.

Tahun ini, pihak berwenang mengatakan, siapa pun yang berpartisipasi dalam haji tidak diizinkan menyentuhnya. Untuk tahun ini, jamaah juga harus mengenakan masker dan menjaga jarak fisik selama sholat serta tidur di tenda.

Sumber: https://www.dailymail.co.uk/wires/ap/article-8497413/New-Saudi-hajj-Bottled-holy-water-sterilized-pebbles.html

Scroll to Top