Melakukan perjalanan antar negara di masa pandemi saat ini perlu memperhatikan aturan terbaru yang diberlakukan, baik dari negara pemberangkatan maupun ke negara tujuan.

Berikut tahapan bagaimana melakukan perjalanan dari Arab Saudi ke Indonesia, berdasarkan pengalaman terbaru di awal Februari 2022:

Sebelum berangkat

  1. Verifikasi Vaksin di https://vaksinln.dto.kemkes.go.id
  2. Buat akun pedulilundingi, masukan NIK yang sudah terdaftar vaksin.
  3. Tes PCR, harga tes saat ini rata-rata sebesar 170 riyal untuk hasil jam 10 malam. Catatan: untuk anak bayi juga perlu di PCR, karena akan dipakai dan ditanyakan untuk verifiksi dokumen di Indonesia.
  4. Pastikan hasil negatif. Download hasil PCR (tidak perlu tanda tangan basah, cukup dari email saja).
  5. Isi EHAC di pedulilindungi hukumnya wajib, isi nomor penerbangan, vaksin, dan PCR (siapkan semua file di HP, karena perlu upload dokumen).
  6. Sebelum terbang, dokumen ini perlu disiapkan:
    a. Paspor;
    b. Hasil PCR (perlu diprint untuk verifikasi di Indonesia);
    c. Sertifikat vaksin (perlu diprint untuk verifikasi di Indonesia);
    d. Bagi pelajar atau mahasiswa: Kartu mahasiswa (jika final exit bisa pakai hasil scan dan juga graduate certificate), ini perlu dibawa, karena update terbaru, wisma hanya bisa untuk pelajar, pegawai pemerintah dan Pekerja Migran Indonesia (PMI) saja;
    e. Buku Nikah untuk yang berencana karantina sekamar dengan istri dan anak (ini wajib dibawa, minimal kopi scan; Jangan lupa bagi istri jangan sampai dibilang tidak kerja, untuk bisa dibuatkan sekamar ketika karantina);
    f. Semua file diatas, disiapkan juga soft copynya, didownload offline, diberi nama yang mudah untuk dikenali;

Persiapan berangkat

  1. Peralatan yang perlu dibawa, akan sangat membantu saat masa karantina di Indonesia:
    a. Plastik atau keresek untuk sampa, agar tidak sering keluar kamar;
    b. Peralatan mandi dan handuk (di wsma tidak disediakan, kalau beli mahal);
    c. Sapu kecil (di wisma tidak disediakan);
    d. Converter dari colokan listrik tiga kaki ke bentuk yang tersedia di Indonesia;
    e. Peralatan untuk membuat kopi teh dan gelas kertas (di Wisma tersedia air panas, tapi gak ada gelas);
    f. Bekal makanan dan minuman, untuk bekala saat transit, dan menunggu bus jemputan ke Wisma datang.
    g. Siapkan alat tulis, akan sangat diperlukan ketika di CGK dan di wisma.

Saat di Bandara Saudi Sebelum Terbang

  1. Lakukan check in online satu hari sebelum keberangkatan atau tiba di bandara 2 jam sebelum jadwal terbang untuk check in di konter tiket.
  2. Siapkan boarding pass maskapai.
  3. Paling penting siapkan barcode dari EHAC di aplikasi pedulilindungi, karena setelah menunjukan boarding pass, petugas akan meminta barcode tersebut.

Saat Mendarat di Bandara Indonesia (Soekarno Hatta Cengkareng)

  1. Siapkan fisik, karena akan berjalan jauh dari saat landing ke pos verifikasi dokumen yang diperlukan untuk karantina.
  2. Di setiap pos akan ada keterangan dokumen apa saja yang disiapkan: Boarding pass, paspor, PCR Vaksin, kartu mahasiswa, dan Buku Nikah. Jika membawa anak, maka akan dipersilahkan maju terlebih dulu tanpa mengantri. Jika kenyataannya mengantri, bisa memohon kepada petugasagar didahulukan.
  3. Setelah melewati pos Satgas untuk verifikasi. Penumpang diarahkan untuk mengambil bagasi. Setelah mengambil bagasi, akan ada dua pilihan; wisma atau hotel.
  4. jika memilih hotel belok kanan, maka akan dijemput langsung oleh pihak hotel, jika memilih wisma, maka diharuskan antri dan menunggu bus datang (Menunggu bisa sampai 1 jam atau lebih).
  5. Setelah bus datang, bawa koper, lalu diarahkan menju bus. Bisa minta tolongsopir, kalau kopernya banyak karena bawa keluarga, dengan memberik tips ke sopir setelah sampa wisma.
  6. Setelah masuk bus, bus tidak akan langsung berangkat. Akan ada orang-orang yang menawarkan jasa unlock IMEI (kisaran harga 200-400 ribu), ada yang berjualan makanan (Rp 40 ribu untuk ayam geprek). Setelah menunggu 45 menitan, bus baru berangkat ke wisma.
  7. Lokasi wisma tidak bisa dipilih, tergantung bus yang datang akan menuju ke wisma mana. Sampai di wisma, petugas dari anggota TNI akan masuk ke dalam bus untuk memberi pengarahan awal.
  8. Keluar bus, menunggu lagi 30 menit sampai boleh masuk wisma. Masuk ke ruangan pengarahan lagi dari TNI. Ada form yang harus diisi, lalu ke bagian registrasi untuk mendapat kamar wisma.
  9. Sebelum ke wisma, dilakukan tes PCR pertama, berikut juga anak kecil harus di PCR. Jika membawa anak kecil, karantina akan menjadi 7 hari, pertimbangannya adalah anak belum divaksin.
  10. Setelah semua selesai baru bisa masuk kamar. total waktu dari landing di bandara sampai bisa istirahat di kamar adalah sekitar 5 jam.

Saat Karantina di Wisma

  1. Diperbolehkan keluar kamar dan berkunjung ke lantai lain untuk mengambil logistik atau ke kantin.
  2. Barang jualan di kantin berkali-kali lipat harganya.
  3. Makanan diantar ke kamar, jam 7 makan pagi, jam 1 siang makang siang, jam 7 makan malam (pengalaman di Wisma Rusun Pasar Rumput).
  4. Kamar wisma bersih, tetapi makanan yang dibagikan kadang agak basi.
  5. Bisa pesan makanan dari luar siwma ke petugas kebersihan di setiap lantai.
  6. Setelah H-1 total karantina (hari ke-6 atau hari ke-4), petugas akan datang ke kamar di malam hari untuK melakukan tes PCR ke-2.
  7. Tunggu 24 jam untuk mengetahui hasilnya, jika negatif maka kita diperbolehkan pulang.
  8. Cukup memuaskan pengalaman karantina di wisma, terimakasih kepada para petugas yang sudah memberikan pelayan terbaiknya (Dari pengalaman Ghozian Karami, WNI di Dhahran).

Untuk proses kembali ke Arab Saudi dari Indonesia, silahkan simak penjelasan Ridwan Zakaria di video berikut ini:

sumber: saudinesia.co.id

Scroll to Top