Perbedaan Haji dan Umroh
Bagi masyarakat Indonesia yang mayoritas memeluk agama Islam, istilah Haji dan Umroh sebenarnya sudah tidak asing lagi dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan Haji dan Umroh merupakan impian semua umat Islam karena untuk melaksanakannya membutuhkan persiapan yang lebih, khususnya persiapan dari segi biaya dan fisik untuk bisa pergi ke Makkah Al-Mukaramah.
Haji dan Umroh adalah ibadah yang bersifat maliah mahdhoh atau yang erat membutuhkan harta benda. Terlebih lagi dengan sistem antrian haji yang sedemikian lamanya membuat calon jamaah harus menunggu antrian selama bertahun-tahun lamanya. Berbeda dengan umroh yang bisa dilakukan setiap saat di luar musim haji, ibadah haji sudah ditentukan waktunya setahun sekali pada bulan Dzulhijah sedangkan jumlah jamaah setiap tahunnya semakin bertambah yang membuat antrian semakin panjang.
Umroh sering juga disebut haji kecil. Namun sayangnya, banyak yang tidak begitu paham perbedaan keduanya, bahkan bagi orang yang sudah pernah umroh sekalipun seringkali sulit mengungkapkan perbedaan haji dan umroh tersebut dimana.
Perhatikan tata cara dulu umrah, yaitu:
1. Ihram
2. Tawaf
3. Sa’i (berjalan bolak-balik dari shafa dan marwa)
4. Bercukur rambut gundul atau pendek (tahallul)
Sehingga umrah bisa dilakukan sehari saja dan tempat manasiknya HANYA di masjidil haram saja.
Sedangkan Haji, 4 tata cara umrah tadi ditambah beberapa manasik, jadi totalnya:
1. Ihram
2. Tawaf (Ifadhah dan wada’)
3. Sa’i
4. Bercukur rambut
(Tambahan)
5. Wukuf di Padang Arafah
6. Bermalam di Muzdalifah
7. Melempar Jumrah dan menetap di Mina
Jadi ada 4 tempat manasik haji yang dilalui oleh jamaah haji
1. Masjidil haram
2. Mina
3. Muzdalifah
4. Arafah
Catatan:
1. Ada urutan dalam pelaksanaan haji dari manasik ke manasik berikutnya
2. Ada rukun haji dan ada juga wajib haji, bedanya adalah rukun tidak boleh ditinggal sama sekali, jika ditinggalkan maka haji tidak sah (tidak bisa bayar dam), sedangkan wajib haji jika ditinggalkan maka harus membayar dam agar hajinya sah
3. Ada juga beberapa sunnah haji dan umrah
Poin utama dari haji adalah wukuf di padang Arafah, sehingga Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda bahwa haji itu adalah Arafah, beliau bersabda,
ﺍَﻟْﺤَﺞُّ ﻋَﺮَﻓَﺔُ
“Haji adalah wukuf di ‘Arafah.” (Shahih Ibni Majah)
Mengapa poin utamanya adalah Arafah padahal masih ada rukun yang lainnya?
Karena:
[1] Wukuf Arafah dibatasi oleh waktu yaitu ba’da dzuhur 9 Dzulhijjah sampai terbenam matahari, Jika terlewat waktu ini maka hajinya tidak sah
Rukun lainnya masih bisa bisa berlapang-lapang dikerjakan seperti tawaf ifadhah yang masih bisa ditunda sampai hari tasyrik bagi yang berhalangan
[2] Arafah memiliki keutamaan di mana doa yang mustajab adalah doanya orang yang wukuf di padang Arafah
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
خَيْرُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ
“Sebaik-baik do’a adalah do’a pada hari Arafah.” (HR. Tirmidzi no. 3585,hasan)