PHYSICAL DISTANCING ATAU SOCIAL DISTANCING ?

Travel KITA, 14 April 2020 – PHYSICAL DISTANCING ATAU SOCIAL DISTANCING ?

Saatnya kita banyak tangisi dosa, bukan banyak bicara.

Dari ‘Uqbah bin ‘Amir radhiyallahu ‘anhu, ia katakan,

يَا رَسُوْلَ اللهِ مَا النَّجاةُ

“Wahai Rasulullah, apa itu keselamatan?”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَمْسِكْ عَلَيْكَ لِسَانَكَ ، وَلْيَسَعْكَ بَيْتُكَ ، وَابْكِ عَلَى خَطِيْئَتِكَ

“Jagalah lisanmu, tetaplah di rumahmu, tangisilah dosa-dosamu.”

|// Hadits ini diriwayatkan oleh Tirmidzi, no. 2406, dinyatakan sahih oleh Syaikh Al-Albani. //|

• “Tetaplah di rumahmu”

artinya disuruh di rumah untuk menyibukkan diri dengan Allah, dekat dengan-Nya lewat ketaatan, juga bersendirian menjauh dari yang lain. (Tuhfah Al-Ahwadzi, 7:132)

Dalam Faidh Al-Qadir, yang dimaksud tetaplah di rumahmu dilakukan lebih-lebih di masa fitnah (ujian/ bala).

*Yang dimaksud di sini cocok dengan keadaan isolasi dan ada batasan bergaul dengan physical distancing (pembatasan fisik).

Kenapa tidak social distancing?

Karena sebenarnya zaman ini, hubungan satu sama lain lewat medsos pun masih bisa. Yang ada adalah pembatasan fisik. Coba lihat bahasan @ivanlanin pada akun twitternya.

Ath-Thibiy katakan bahwa yang dimaksud

“tangisilah dosamu”

adalah sesalilah dosa-dosamu dengan menangisinya.

Dan kita yakin, bahwa musibah #viruscorona ini datang karena dosa kita yang begitu banyak dan kelalaian kita dari ibadah pada Allah.

Kesimpulannya:

1. Saat masa virus merebak, jaga lisan, jangan mudah menyebar berita hoax.

Jangan pula banyak mengeluh dan menunjukkan tidak setuju pada takdir Allah.

2. Tetaplah di rumah, sesuai saran pemerintah.

3. Perbanyak taubat dan istigfar.

Referensi:
• Akun twitter Al-Imam Al-Albani
• Faidh Al-Qadir dari Maktabah Syamilah
• Tuhfah Al-Ahwadzi bi Syarh Jaami’ At-Tirmidzi, Imam Al-Hafizh Abul ‘Ula Muhammad ‘Abdurrahman bin ‘Abdurrahim Al-Mubarakfury, Penerbit Darul Fayha

Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, MSc

remajaislam.com

Scroll to Top