Pesona kota Thaif yang indah dan sejuk membuat wisatawan khususnya jamaah haji maupun umrah ingin berkunjung ke lokasi tersebut. Kota yang dikenal memiliki sejarah perjuangan syiar Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam ini berada di antara pegunungan Asir dan pegunungan al-Hada. Thaif berjarak sekitar 80 kilometer dari Mekkah dan bisa ditempuh selama 1,5 jam jika menggunakan kendaraan.
Kota Thaif diberkahi dengan tanah yang subur, walaupun komposisi bebatuan lebih mendominasi. Dengan kesuburan yang dimilikinya, maka kota Thaif terkenal dengan kekayaan produk pertanian. Berbagai jenis buah-buahan, seperti anggur, kurma, delima dan lain-lain dihasilkan oleh daerah yang subur ini.
Selain hawa sejuk, satu hal yang membuat kota Thaif kian membuat para jamaah penasaran adalah keberadaan pohon-pohon Zaqqum. Pohon langka yang namanya tercantum dalam Al-Quran. Pohon ini memiliki duri yang tajam dan besar. Pohon ini juga merupakan jenis pohon langka yang tak tumbuh di Indonesia atau negara lainnya.
Menariknya lagi, kisah tentang pohon Zaqqum ini tertuang dalam Al-Quran Surat Al-Waqiah ayat 52-56. Dalam ayat tersebut diterangkan bahwa para penghuni neraka kelak akan diberikan makanan yang luar biasa pahitnya dari pohon Zaqqum.
Di belakang Masjid Abdullah bin Abbas, persisnya di samping kanan lokasi shalat perempuan, sejarah mengatakan merupakan lokasi makam Ibnu Abbas Radhiallahu Anhu. Ibnu Abbas adalah salah satu sahabat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam yang berpengetahuan luas dan banyak hadis sahih yang diriwayatkan melalui dirinya. Ia jugalah yang menurunkan seluruh khalifah dari Bani Abbasiyah.
Setelah kota Thaif, sekitar 20 kilometer akan terlihat daerah As-Safa dengan pemandangan bukit yang menghijau. Untuk memasuki kota as-Shafa saat ini diperlukan izin khusus dan pemeriksaan yang cukup ketat hal ini karena di tempat ini terdapat sekolah militer dan gudang senjata pemerintahan Arab Saudi. Villa-villa milik para amir dan para konglomerat, juga banyak dibangun di daerah As-Safa ini.
Untuk mengingatkan kembali, sejarah tersebut terjadi pada waktu tiga tahun sebelum hijrah, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam melakukan perjalanan ke Thaif untuk berdakwah. Perjalanan ini dilakukan tak lama setelah wafatnya sang istri, Khadijah Radiallahu anha serta sang paman sekaligus pelindung utama beliau, Abu Thalib.
sumber: Madaninews.id