Badan Penyelenggara Haji menyatakan hingga kini pemerintah Arab Saudi belum menetapkan secara resmi jumlah kuota haji Indonesia untuk tahun 2026. Wakil Kepala BP Haji Dahnil Anzar Simanjuntak mengaku belum mengetahui alasan keterlambatan pengumuman tersebut.
“Sampai dengan hari ini kami belum tahu ya, apa penyebab belum diumumkan kuota haji,” kata Dahnil ketika ditemui di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, pada Selasa, 15 Juli 2025. Sebelumnya, pemerintah Arab Saudi berencana mengumumkan kuota jemaah haji untuk Indonesia pada Selasa pekan ini.
Keterlambatan pengumuman kuota haji diduga berkaitan dengan isu kemungkinan pengurangan kuota akibat berbagai persoalan dalam pelaksanaan haji 2025. Namun Badan Penyelenggara Haji telah membantah dugaan tersebut.
Dahnil Anzar menyatakan, hingga kini kuota haji untuk jemaah Indonesia tahun depan masih tetap sebanyak 221 ribu, sama seperti tahun sebelumnya. “Kemarin ketika Pak Kepala BP Haji (Mochammad Irfan Yusuf) bertemu dengan Kementerian Haji, kemungkinan ya kuota kita untuk sementara itu sama dengan kuota sebelumnya,” tutur Dahnil.
Sebelumnya, Menteri Agama Nasaruddin Umar menyebut kendati kuota haji Indonesia untuk musim haji 1447 H/2026 M belum ditetapkan secara resmi, pemerintah Arab Saudi telah memberikan indikasi akan mempertahankan bahkan kemungkinan menambah jumlah kuota tersebut.
“Kuota tahun depan itu nanti akan ditentukan pada saatnya. Tetapi isyarat-isyarat awal, pemerintah Saudi Insya Allah tetap akan mempertahankan minimum kuota yang ada sekarang. Tetapi ada usaha Saudi Arabia itu akan menambah kuota malah,” kata Nasaruddin seperti yang dikutip dari Antara, Senin, 14 Juli 2025.
Ia menjelaskan bahwa sinyal penambahan kuota tersebut sejalan dengan upaya pengembangan infrastruktur di titik-titik penting pelaksanaan ibadah haji. Saat ini, Arab Saudi sedang melaksanakan berbagai proyek pembangunan, khususnya di kawasan Mina yang dikenal sebagai area paling padat saat puncak haji.
Sebagai bagian dari pengembangan itu, sejumlah menara atau tower mulai dibangun untuk menggantikan tenda-tenda yang selama ini menjadi tempat beristirahat para jemaah. “Targetnya nanti mungkin beberapa tahun akan datang, itu akan semakin berkurang kemah, tapi bertambah berdiri banyak apartemen di situ,” ujar dia.
Selain meningkatkan fasilitas akomodasi, pemerintah Arab Saudi juga tengah memperluas infrastruktur transportasi, termasuk pelebaran jalan dan rencana pembangunan jalan layang (flyover), guna mengurangi kemacetan saat puncak ibadah haji.
Menteri Agama menambahkan, perluasan juga dilakukan di area Masjidil Haram, Masjid Nabawi, serta berbagai fasilitas utama seperti lokasi thawaf, sa’i, dan jamarat. “Bahkan bandara juga diperluas. Bandara lama akan diaktifkan kembali dan alternatif bandara di sekitar Thaif pun disiapkan,” kata dia.
Menurut dia, berbagai upaya ini mencerminkan komitmen pemerintah Arab Saudi untuk mempercepat waktu tunggu pelaksanaan ibadah haji, khususnya bagi jemaah dari negara-negara dengan antrean panjang seperti Indonesia.
.
.