Jelang Puncak Musim Haji, PPIH Arab Saudi Fokus Layanan Lansia dan Disabilitas
Menyambut fase puncak ibadah haji, yaitu Arafah, Muzdalifah, Mina (Armuzna), Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1446 H/2025 M terus mematangkan kesiapan operasional. Kepala Bidang Perlindungan Jemaah (Kabid Linjam) Harun Ar-Rasyid menjelaskan pihaknya akan membentuk 8 sektor ad-hoc di Mina dan 10 pos pantau yang tersebar di sepanjang rute Jamarat. Tak hanya itu, untuk menjawab kebutuhan penanganan cepat dalam situasi darurat, dibentuk pula 5 titik Mobile Crisis Rescue (MCR) di lantai tiga. MCR akan menjadi pos taktis dengan mobilisasi tinggi untuk membantu jemaah dalam kondisi krisis.
“Kami sosialisasikan agar para petugas tidak hanya tahu secara teori, tapi juga praktik di lapangan. Menjelang Armuzna akan diadakan geladi operasional,” kata Harun dalam pengarahan di Madinah, akhir pekan lalu.
Salah satu terobosan yang tengah berupaya dilakukan adalah penempatan petugas PPIH berbasis syarikah alias yang berasal dari perusahaan pelayanan haji Arab Saudi. Tahun ini, adaa 8 syarikah yang ditunjuk untuk penyelenggaraan layanan haji bagi jemaah Indonesia. Harun menegaskan pentingnya pemetaan markas syarikah dan jumlah petugas di tiap lokasi.