Pencucian Ka’bah merupakan sunah Nabi Muhammad shallallahu `alaihi wasallam, dilakukan Nabi saat menaklukkan Kota Makkah pada tahun ke-8 Hijriah. Pencucian oleh Nabi merupakan bagian dari pembersihan Ka’bah dari segala bentuk kemusyrikan dan mengembalikan ke fungsi asalnya sebagai pusat ibadah tauhid.
Upacara pencucian Ka’bah dilakukan setiap tahun oleh pemerintah Arab Saudi pada pertengahan bulan Muharam, bulan pertama dalam kalender Islam, Hijriah. Adapun hari ini bertepatan 15 Muharam 1447 H.
Tahun ini, pencucian Ka’bah dipimpin Wakil Emir Makkah Pangeran Saud bin Misyal bin Abdulaziz mewakili Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud.
Setelah salat Subuh, prosesi pencucian Ka’bah dimulai dengan datangnya ratusan petugas keamanan yang akan mengawal jalannya acara. Mereka membentuk lingkaran.
Jemaah umrah tetap bisa menjalankan ibadah di tempat yang disediakan.
Satu tangga besar diletakkan di mulut pintu Ka’bah. Tak lama kemudian datanglah Wakil Emir Makkah Pangeran Saud bin Misyal bin Abdulaziz dan rombongan. Mereka lantas memasuki bagian dalam Ka’bah.
Pencucian dimulai dari dalam Ka’bah, menggunakan campuran air Zamzam dan air mawar yang telah disiapkan sejak pagi oleh Presidensi Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
Dalam upacara khusyuk ini, Pangeran Saud terlihat membasuh dinding bagian dalam Ka’bah dengan kain yang telah direndam dalam campuran wangi tersebut.
Adapun tahap awal prosesi ini sudah dimulai pada Rabu (9/7) kemarin, dengan pembukaan kiswah Ka’bah di bagian pintu sebagai persiapan utama.
Setelah prosesi membasuh bagian dalam selesai, Pangeran Saud keluar dari Ka’bah. Dia lalu melakukan tawaf, mencium Hajar Aswad, dan melaksanakan salat sunah dua rakaat di belakang Maqam Ibrahim (batu tempat berpijaknya Nabi Ibrahim saat membangun Ka’bah).
.
.