Sekitar 7 juta umat Islam setiap tahunnya menunaikan ibadah umrah dari negaranya masing-masing. Jika ditambahkan dengan warga lokal yang melaksankan umrah, jumlahnya dapat mencapai 10 juta lebih.
Bagaimana jika dalam satu masa seorang yang telah berniat melaksanakan umrah tetapi tertahan karena kebijakan pemerintah Saudi untuk mencegah tersebarnya virus Corona? Berikut jawaban Syaikh Sulaiman Abdullah al-Majid, mantan hakim di Ahsa dan Riyadh, anggota Majlis Syura Arab Saudi.
Dalam acara “Yastafnuunaka” di stasiun televisi “Ar-Risalah,” Syaikh Majid mengatakan bahwa orang yang telah memesan tiket untuk safar dan bersiap untuk berangkat umrah, maka akan tetap mendapatkan pahalanya.
Syaikh Majid menambahkan. “Sesungguhnya nushush syari’ah dan qowaidhnya, menunjukkan bahwa setiap orang yang telah berniat suatu kebaikan tetapi tidak terlaksana, maka Allah Azza wa Jalla, telah menetapkan baginya pahala sebagaimana amalannya secara sempurna.”
Beliau melanjutkan, “Ini yang disebut sebagaimana hadits Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam, yang mengatakan ‘sesungguhnya amal itu tergantung niatnya.”
Dalil lainnya, menurut Syaikh Majid, dalam hadits, “Barangsiapa keluar ke masjid dan mendapati manusia telah shalat, maka dituliskan baginya pahala orang yang menghadiri dan shalat.”
Syaikh Majid menambahkan, bahwa Rasulullah shalalllahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda, “Jika seorang ahli ibadah jatuh sakit atau safar, ia tetap diberi pahala ibadah sebagaimana ketika ia sehat atau sebagaimana ketika ia tidak dalam safar.”
Sebagaimana yang diumumkan sebelumnya, Kerajaan Arab Saudi telah mengeluarkan keputusan untuk menangguhkan sementara waktu kunjungan ke Arab Saudi untuk tujuan umrah dan ziarah Masjid Nabawi.
Kementerian Luar Negeri menyatakan bahwa otoritas kesehatan terkait, terus mengikuti perkembangan penyebaran virus Corona baru (COVID-19). ajel
Semoga pandemi ini segera berlalu, dan kita dapat segera menjalankan umroh dan haji yang merupakan ibadah yang sangat di rindukan umat muslim seluruh dunia. Aamiin
Sumber: saudinesia